Tuanku Besar Pendekar Raja

Gatot Kustyadji: Gelar Sangsako Tuanku Besar Pendekar Raja untuk Kepentingan yang Lebih Luas

"Meskipun berat, tapi saya merasa bangga dan kebanggaan itu juga menjadi kebanggan bagi pesilat di Ranah Minang ini, karena merasa dihargai oleh Kerajaan Minangkabau Pagaruyuang"

Oleh Riki Wijaya pada Sabtu, 28 Mei 2016 jam 14:16:29 WIB

Direktur Enjinering PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dr Ir. Gatot Kustyadji, SE, MSi bersama istri berfoto bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat dan manajemen PT Semen Padang di Istano Silinduang Bulan, Kabupaten Tanah Datar, (Istimewa)

KLIKPOSITIF -- Kerajaan Pagaruyuang, Sumatera Barat (Sumbar), memberikan gelar Tuanku Besar Pendekar Raja kepada Direktur Enjiniring dan Proyek PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dr Ir. Gatot Kustyadji, SE, MSi di Istano Silinduang Bulan, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu, 28 Mei 2016.

Gelar sangsako itu diberikan, karena Daulat yang Dipertuan Rajo Alam MinangkabauPagaruyuan SM Taufiq Thaib, SH menyebut bahwa 15 tahun lebih lamanya bekerja di PT Semen Padang, Gatot Kustyadji sering keliling Sumbar untuk meninjau sanggar silat tradisional Minangkabau.

"Bahkan beliau (Gatot Kustyadji,red) juga memberikan perhatian serius kepada perguruan silat di Ranah Minang ini agar bisa berkembang lebih baik lagi," kata SM Taufiq Thaib, usai memberikan gelar sangsako itu kepada Gatot Kustyadji di Istano Pagaruyuang.

Sementara itu, Gatot Kustyadji menyebut bahwa secara pribadi dirinya berat menerima gelar sangsako adat dari kerarajaan Minangkabau Pagaruyuang ini. Namun untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu bagaimana silat mendapat pengakuan yang lebih luas lagi di masyarakat, maka dirinya harus menerima gelar tersebut.

"Meskipun berat, tapi saya merasa bangga dan kebanggaan itu juga menjadi kebanggan bagi pesilat di Ranah Minang ini, karena merasa dihargai oleh Kerajaan MinangkabauPagaruyuang," kata Gatot kepada KLIKPOSITIF usai menerima gelar Tuanku Besar Pendekar Raja.

Kendati demikian, mantan Direktur PT Semen Tonasa itu berharap agar perguruan silat di Minangkabau ini ke depan harus intens melaukan koordinasi dan meningkatkan pembinaan, serta melakukan ivent-ivent yang memberikan dampak positif, sehingga para pesilat ... Baca halaman selanjutnya 

Page 2 of 3

"Meskipun berat, tapi saya merasa bangga dan kebanggaan itu juga menjadi kebanggan bagi pesilat di Ranah Minang ini, karena merasa dihargai oleh Kerajaan Minangkabau Pagaruyuang"

Oleh Riki Wijaya pada Sabtu, 28 Mei 2016 jam 14:16:29 WIB

Direktur Enjinering PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dr Ir. Gatot Kustyadji, SE, MSi bersama istri berfoto bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat dan manajemen PT Semen Padang di Istano Silinduang Bulan, Kabupaten Tanah Datar, (Istimewa)

Minangkabau terus bergairah untuk melestarikannya.

"Kalau tidak, maka silat Minangkabau akan terkikis seiring modernisasi yang terjadi saat ini. Saya pun secara priabadi, akan terus mendorong bagaimana silat Minangkabaubisa terus bertahan dan berkembang menjadi lebih baik lagi, sehingga bisa menjadi aset pariwisata di Sumbar," ujarnya.

Untuk mewujudkan agar silat bisa menjadi aset pariwisata di Sumbar, lanjut Gatot, salah satu caranya adalah membangun gelanggan besar khusus untuk silat di Sumbar. Gelanggan itu harus memiliki fasilitas dan peralatan lengkap, sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang mau belajar silat.

"Kalau terwujud, maka gelanggan silat itu nantinya juga bisa menjadi literaratur atau karya ilmiah yang mempelajari tentang silat. Dan ini bisa dikalaborasikan dengan perguruan tinggi seperti Universitas Andalas yang mempunyai jurusan sastra, budaya dan bahasa," pungkas Gatot.

Diketahui, selain Gatot, Kerajaan Minangkabau Pagaruyuang juga menyematkan gelar sangsako kepada Menteri Pertanian Kapolres Tanah Datar, Dandim 0307/Tanah Datar, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Datar.

Untuk Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, Kerajaan Pagaruyuang menyematkan gelar Tuanku Besar Pelinduang Bumi, Kapolres Tanah Datar, AKBP Irfa Asrul Hanafi, SIK dengan gelar Tuan Muda Cemeti Raja.tersebut,

Kemudian Dandim 0307/Tanah Datar, Letkol Arm Bagus Tri Kuntjoro, SH, diberikan gelar Tuan Muda Panglima Raja, dan Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra , SE, diberi gelar Tuan Muda Cati Bilang Pandai.

Acara pemberian gelar sangsako itu, dihadiri oleh sejumlah pejabat Sumbar. Di antarantanya, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Agus Bakti Fajri SIp, Bupati Tanah Datar, Bupati Dharmasraya dan sejumlah tokoh adat di Sumbar.

Selain itu, turut hadir pula Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry, Direktur Keuangan PT Semen Padang Tri Hartono, dan ... Baca halaman selanjutnya 

Page 3 of 3

"Meskipun berat, tapi saya merasa bangga dan kebanggaan itu juga menjadi kebanggan bagi pesilat di Ranah Minang ini, karena merasa dihargai oleh Kerajaan Minangkabau Pagaruyuang"

Oleh Riki Wijaya pada Sabtu, 28 Mei 2016 jam 14:16:29 WIB

Direktur Enjinering PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dr Ir. Gatot Kustyadji, SE, MSi bersama istri berfoto bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat dan manajemen PT Semen Padang di Istano Silinduang Bulan, Kabupaten Tanah Datar, (Istimewa)


Comments

Popular posts from this blog

Selamat Jalan Adinda Anwar Syarkawi

Kunci Kekuatan Taliban

Flashback: Arah Angin Gub 2015-2020