Posts

Showing posts from 2008

Hari Ini, Syukuran Ahmad Syafii

Hari Ini, Syukuran Ahmad Syafii Sabtu, 01 November 2008 Padang, Padek —Syukuran terhadap keberhasilan cendekiawan asal Sumbar Prof Dr Ahmad Syafii Maarif MA yang memperoleh Magsaysay Award, merupakan gagasan Gubernur Sumbar sebagai bentuk menumbuhkan motivasi rasa cinta daerah. Diharapkan, torehan prestasi putra Sumpur Kudus Sijunjung tersebut mampu membangkitkan motivasi anak muda untuk mengharumkan nama daerah. Apalagi saat ini sudah mulai berkurang tokoh-tokoh asal Sumbar yang memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa ini. Padahal, sejak dulu Sumbar sangat disegani etnis lain. Dr Shofwan Karim Elha, MA mengungkapkan hal itu di sela-sela kesibukannya mempersiapkan syukuran Ramon Magsaysay Award untuk Prof Dr Ahmad Syafii Maarif MA dan silaturahmi masyarakat Sumbar, di Gedung Serba Guna PT Semen Padang, kemarin. Shofwan Karim mengatakan, sebenarnya tokoh-tokoh asal Sumbar saat ini cukup banyak berperan di berbagai bidang. Namun belum tersosialisasi dengan baik, sehingga

Kerisauan Terjawab

HEADLINE NEWS Minggu, 02 November 2008 Kerisauan Orang Minang Terjawab Syafii Nilai Gamawan Layak Maju di Pilpres Padang, Padek-- Penghargaan Magsaysay Award 2008 yang diterima tokoh nasional asal Sumbar Ahmad Syafii Maarif menjawab kerisauan orang Minang yang cemas akan ketiadaan tokoh Sumbar yang lahir pada masa sekarang. “Bangsa asing saja bisa menghargai Buya Syafii Maarif, kenapa kita tidak. Seharusnya, sebesar apa penghargaan untuk tokoh masa lalu, sebesar itu pula penghargaan yang kita berikan kepada tokoh yang muncul belakangan. Penghargaan atau syukuran ini dengan penghargaan Magsaysay yang dianggap nobel Asia, tidak ada artinya. Sekarang bagaimana kita membuat generasi berikutnya memiliki motivasi untuk maju” ungkap Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi pada acara syukuran atas diraihnya penghargaan Magsaysay Award di Gedung Serba Guna PT Semen Padang, Sabtu (1/11). Dikatakan gubernur, penghargaan yang diberikan masyarakat Sumbar kepada Buya Syafii Maarif—panggilang ak

Buya, Isnpirasi Kaum Muda

Image
Buya, Inspirasi Kaum Muda Minggu, 02 November 2008 Padang, Padek-- Magsaysay Award 2008 kategori Perdamaian dan Pemahaman Internasional yang diraih Prof Dr Ahmad Syafii Maarif adalah kebanggan masyarakat Sumatera Barat. Atas dasar itulah, bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, PT Semen Padang (PT SP) menggelar acara syukuran atas keberhasilan putra kelahiran Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung tersebut. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT SP Endang Irzal dalam acara syukuran yang digelar di Gedung Serba Guna PT SP, Sabtu (31/11). Menurutnya, masyarakat Sumbar khususnya, pantas bangga dan memberikan hormat atas penghargaan yang luar biasa yang diterima Buya Syafii Maarif. “Kebanggaan tidak hanya bagi negara, tetapi juga bagi masyarakat Sumbar. Kebanggaan tersebut memiliki makna heroik dan motivasi. Justru itu, seyogyanya kita memberikan penghargaan dan dukungan moral kepada beliau dan mensyukuri prestasi pemikiran dan karya beliau dalam kehidupan umat, bermasy

Kunci Kekuatan Taliban

Oktober 31, 2008...5:40 am Kunci Kekuatan Taliban Lompat ke Komentar Oleh Dina Y. Sulaeman* dimuat di koran Singgalang edisi hari ini. Perang melawan terorisme yang dilancarkan AS di Afganistan sudah berlangsung 7 tahun. Serangan AS pada musim gugur 2001 memang berhasil menggulingkan rezim Taliban dan disusul dengan dibentuknya pemerintahan Afganistan yang dipilih melalui pemilu. Namun, kenyataannya, Taliban secara de facto tetap tak terkalahkan. Bahkan, Brigadir Mark Carleton-Smith, Komandan Pasukan Inggris di Afganistan pada awal bulan Oktober memproklamasikan, “Kita tidak bisa mengalahkan Taliban,” (The Times, 6/10). ABC News online bahkan juga menyebut tahun 2008 sebagai tahun mematikan bagi tentara asing di Afgan. Padahal, saat ini sekitar 33.000 tentara AS tengah bercokol di negeri ini, ditambah dengan 65.000 tentara NATO yang didatangkan dari 40 negara. Tidakkah ini menimbulkan tanda tanya besar? Sebuah pasukan yang dicitrakan primitif, berjuang di gunung-gunung batu, pu

Maarif_Telinga ke Bumi

Image
MENYIKAPI KEMISKINAN DI INDONESIA Syafii Maarif : Para Elit Harus Memasang Telinga Ke Bumi Sabtu, 01/11/2008 20:50 WIB Syafii Maarif (foto : romi) padangmedia.com - PADANG – Menyikapi kondisi kemiskinan di Indonesia, menurut Syafii Maarif perlu mendorong kesadaran para elit dalam hal kemiskinan itu. Kesadaran itu perlu ditingkatkan dan ditumbuhkan terus menerus. “Tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 100 juta dari 225 juta penduduk Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan dan memalukan. Perlu kesadaran. Kita meminta politisi dari tingkat terbawah di kabupaten sampai ke tingkat atas. Mereka mesti memasang telinganya ke bumi. Apakah sebetulnya yang diinginkan oleh rakyat, apa yang dibicarakan apa yang dialami dan dibutuhkan oleh mereka,” ungkap Syafii Maarif kepada padangmedia.com, Sabtu (1/11) di Gubernuran Padang usai syukuran yang dilakukan pemprov Sumbar di Gedung Serba Guna Indarung Padang. Ditambahkan Syafii, wakil rakyat itu seharusnya mempertajam pendengarannya terhadap

Dalam Sejarah, Baru Sekarang Orang Minang dapat Magsaysasy

Dalam Sejarah, Baru Sekarang Orang Minang dapat Magsasysay Sabtu, 01/11/2008 21:51 WIB padangmedia.com - PADANG – Kita tidak boleh hanya jujur menilai orang tapi juga harus jujur menilai diri kita. Kita tidak boleh terjebak pada romantisme masa lalu saja. Katakanlah tokoh kita dulu hebat-hebat, padahal tokoh kita sekarang banyak juga yang hebat. “Kita memuji Pak Azwar, saat produksi PT Semen Padang mencapai 600 ribu ton. Saat Pak Endang sekarang produksi semen kita sudah 6 juta ton, kita tidak memuji. Itu artinya apa. Kita hanya objektif mengatakan orang lain tapi kita tidak objektif untuk diri kita sendiri,” ungkap Gamawan Fauzi Gubernur Sumbar kepada padangmedia.com, Sabtu (1/11) di Gubernuran Padang, usai acara syukuran Syafii Maarif atas penghargaan Ramon Magsaysay di Gedung Serbaguna Semen Padang.. Ditambahkan Gamawan, tanpa mengurangi penghargaan terhadap tokoh-tokoh masa lalu kita juga harus adil pada masa kini dengan memberikan penghargaan. Menurut Gamawan, banyak tokoh-tokoh

Shofwan Karim: Sumbarr Belum Kehilangan Tokoh-Tokoh

Shofwan Karim : Sumbar Belum Kehilangan Tokoh-Tokoh Jumat, 31/10/2008 15:28 WIB padangmedia.com - PADANG – Ternyata, Sumatera Barat belum kehilangan tokoh-tokoh yang masih dapat mengharumkan nama Minangkabau ke dunia luar. Salah satunya Syafii Maarif yang mendapat penghargaan dari Filipina Ramon Magsaysay. “Kita belum kehilangan tokoh-tokoh. Hanya saja tidak terpublikasikan dengan baik. Selain pak Syafii yang dapat magsasysay ada tokoh muda Suryadi di Belanda, bayak tulisannya dimana-mana, Kemudian Wisran Hadi. Dan beberapa tokoh Sumbar yang baru saja mendapat penghargaan dari Gubernur Sumbar dalam waktu memperingati HUT Kemerdekan Agustus lalu, ungkap Shofwan Karim Elha, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar kepada padangmedia.com, Jumat (31/10) di Gubernuran Padang. Hanya sajua, menurut Shofwan, orang sekrang tidak begitu peduli. Ada orang yang kerjanya berkarya demikian rupa seperti Ery Mefri, misalnya, ia sudah dikenal di dunia internasional sebagai koregrafer. “Pemprov Sumbar s

Ini Bukan Sekedar Perayaan

Image
Ini Bukan Sekedar Perayaan Sabtu, 01/11/2008 22:06 WIB P adangmedia.com - PADANG-Pemerintahan Sumatera Barat didukung oleh PTSemen Padang mengadakan syukuran atas Syafii Maarif, sebagai penerima Magsaysay Award dari Pemerintah Filipina pada Juli 1008 lalu. Syafii menerima penghargaan dalam kategori perdamaian dan pemahaman internasional. Syukuran yang digelar di gedung serbaguna SP, Sabtu (1/11) ini dihadiri lebih kurang 1000 yang datang dari berbagai kalangan. Syafii menyampaikan ia sangat berterima kasih atas acara itu, namun ia mengharapkan agar ini bukanlah sekedar perayaan saja, namun juga dapat dimaknai. Ia sangat mengharapkan agar generasi muda untuk meneruskan perjuangan menegakkan moderasi, inklusivitas, dan pluralisme. "Tapi yang otentik, tidak berpura-pura," ujarnya. Menyangkut anugarah itu, seperti disampaikan Shofwan Karim dari beberapa siaran pers di negara asal Magsasysay, Pak Syafii ini dinilai sebagai orang yang berprinsip islamis yang kaffah, yang komp

Wisatawan Timur Tengah

Image
Selasa, 24 Juni 2008 Oleh Shofwan Karim Menggaet wisatawan Timur Tengah, apa bisa? Ini pertanyaan yang menggelitik ketika membaca berita satu kolom Singgalang 20 Juni lalu. Adalah Dubes Iran Behrooz Kamavandi dan beberapa staf datang berkunjung ke Padang, Bukittinggi dan Payakumbuh beberapa waktu lalu. Pagi itu, penulis sempat bercakap-cakap dengan salah seorang stafnya, Abolfazl Abdoli (Amir) dalam penerbangan Jakarta-Padang. Alumni S1 dan S2 UGM yang didampingi Executive Liason TVRI, Devi Monica Lumanauw itu mengatakan, kunjungannya bersifat sosial budaya. Inilah agaknya seperti yang dikutip wartawan bahwa menurut Kadinas Pariwisata Sumbar, James Hellyward, kedatangan Dubes ini sebagai balasan atas kunjungan tim Sumbar ke Iran tahun lalu dan lanjutan kunjungan pelaku dunia wisata Iran ke anjungan TMII beberapa waktu sebelumnya. Sampai di situ, maka nafas kita berhenti. Sesudah ini, apalagi? Apakah sudah ada rencana kunjungan rombongan wisatawan Iran selain dip

Idul Fitri, Syariat dan Syiar

Image
http://www.padangekspres.co.id/content/view/19604/55/ Minggu, 28 September 2008 Oleh : DR.H. Shofwan Karim Elha, MA, (Rektor UMSB, Sekretaris ICMI Orwil Sumbar). Pagi 1 Syawal 1429 H semua ummat Islam akan bergembira merayakan Idul Fitri. Di lapangan terbuka sesuai anjuran Rasulullah SAW yang amat dipentingkan (muakkad) bagi ummat Islam adalah melaksanakan shalat sunnat 2 rakaat dengan iringan khutbah memberikan pesan ketaqwaan. Sejak senja ditutupnya Ramadhan dikumandangkan takbir, tahmid dan tahlil, di masjid, mushalla dan di lapangan terbuka dan berbagai tempat. Demikianlah (perintah Allah) dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari hati yang taqwa. (Q.S.22:32). Zakat-fitrah sebagai kewajiban setiap diri umat muslim mukmin ditunaikan untuk memberi makan dan kegembiraan bagi fakir miskin (Q.S. 9:60). Sebelum atau selesai shalat Id di lapangan semua saling bersilaturrahim, bersalaman dan saling meminta maaf. Lebih dari itu, hendaknya semua ka

Cahyono : Bertakbir Dalam Mimpi

Image
Tak setiap orang 'diundang' memeluk Islam. Cahyono, pelawak kondang, bersyukur mendapatkan hidayah-Nya, sehingga mengganti agamanya -- dari semula Nasrani yang taat -- menjadi Islam. Islam, baginya, bukan sekadar kebutuhan di dunia dan akhirat tetapi kesempatan mencurahkan cintanya kepada Allah. Cahyono lahir di tengah keluarga Nasrani yang taat. Sejak kecil, dia sudah mendapat didikan agama, baik secara formal dan informal. Hingga dewasa dan masa tuanya, personel grup lawak Jayakarta Grup ini, aktif di kegiatan kerohanian. Jalan berliku harus dilalui Cahyono sebelum memperoleh hidayah Islam. ''Saya Nasrani selama 42 tahun, tapi Alhamdulillah, saya diberikan teman-teman yang luar biasa -- Jojon, Ester, Uu -- di Jayakarta Grup," kisah Cahyono. Ketiga karibnya ini, menurut Cahyono, taat dalam menjalankan ajaran agama Islam. Mereka, bahkan, telah menunaikan ibadah haji. ''Khusus Jojon, dia itu lulusan Ponpes Wanaraja. Nah dialah yang menjadi guru ngaji saya pa

Harian Singgalang - Surau Kini tak Lengang Lagi

Image
Harian Singgalang - Surau Kini tak Lengang Lagi Home Halaman Satu Halaman Satu Surau Kini tak Lengang Lagi Sabtu, 06 September 2008 Berjalan melewati masjid dan musala di bulan Ramadan seperti sekarang ini tidak akan ditemui mendapati suasana sepi. Di dalamnya, ada pelajar yang khusyuk membaca kalam Illahi. Tidak jarang dari corong mikrofon terdengar alunan Asmaul Husna melantun menyejuk hati. Untung ada Pesantren Ramadan. Hari-hari pelajar selama Ramadan tidak lagi hanya di kelas sambil menahan kantuk dan lapar, atau habis karena tertidur pulas. Ada makna lebih dari pelaksanaan pesantren Ramadan itu. “Yang pasti wawasan saya di bidang agama bertambah. Selain itu, gak cuma dapat pahala dari tadarusan, kita juga bisa nambah teman. Soalnya yang datang ke Pesantren Ramadan bukan dari satu sekolahan,” tutur Oryza, siswa kelas XII, SMAN 2 Padang. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, Oryza merasa perlu adanya Pesantren Ramadan ini. Bukan apa-apa, ia mengaku kuantitas pelajaran agama menjadi

Irman Bezoek Ketua LKAAM

Image
Senin, 04 Agustus 2008 P adang, Padek – Dalam kesempatan kunjungannya ke Sumbar, Wakil Ketua DPD RI Irman Gusman menyempatkan diri mengunjungi Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Kamardi Rais Dt P Simulie, Sabtu (2/8). Kedatangan Irman ke kediaman Kamardi di Batang Kabung, Kecamatan Koto Tangah, untuk melihat langsung perkembangan kesehatan Kamardi yang beberapa waktu lalu menderita menderita sakit gula (diabetes), prostat dan stroke ringan. Sekarang kondisinya sudah membaik. Irman datang bersama rombongan, termasuk Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Shofwan Karim. Kunjungan ke rumah tokoh pers Sumbar ini membuat surprise Kamardi Rais. Pasalnya, ia baru saja kembali dari kampung halamannya, saat kondisinya baru sehat. Selama kunjungan itu, Kamardi Rais ikut larut dalam gurauannya bersama Irman dan Shofwan Karim. “Saya tidak menyangka mamak Datuk kondisinya sesehat ini. Sebab, terakhir membesuk beliau, kondisinya cukup parah. Namun saat

Hikmah Ramadhan.1429.Kesalehan Sosial

Kesalehan Sosial Oleh Shofwan Karim Di ujung tubir senja akhir Sya’ban, maka berniatlah kaum beriman untuk berpuasa sebulan Ramadhan. Tak lain, nereka mendambakan diri menjadi kaum muttaqin (QS, 2: 183). Para muttaqin berharap dapat menghimpun dua kesalehan: nafsi dan jama’i. Yang pertama kesalehan individu atau kata KH Mustofa Bisri kesalehan ritual, ibadah dalam rangka habl min Allah ; dan kedua kesalehan sosial, habl min al-nas . Keduanya, seyogyanya tawazzun, berimbang dan syumuli , menyeluruh dan terpadu. Shaum dan qiyam al-Ramadhan menghimpun semua daya melatih badan dan jiwa. Antara konsep fikih dan tasawuf, ibadah syariat, hakikat dan makrifat. Para fuqaha pada tahap tertentu membatasi definisi awam tentang puasa sebagai menahan dalam makna fisik. Tetapi kaum sufi, hakiki dan bathini, lebih menekankan tawazzun , keseimbangan antara puasa badan dan jiwa. Karena itu Imam A

AS Maarif Receives R Magsaysay Award 2008

Image
The 2008 Ramon Magsaysay Award for Peace and International Understanding CITATION for AHMAD SYAFII MAARIF Ramon Magsaysay Award Presentation Ceremonies 31 August 2008, Manila, Philippines In Islam, authority rests in knowledge. In times of crisis and for guidance in day-to-day life, Muslims turn to scholars. It is their role to apply the truth of the Holy Quran and the lessons of the Prophet Muhammad to human life in matters large and small. Yet, Islam's religious scholars-who these days may be teachers or preachers or public intellectuals, and are often all three-do not always see eye-to-eye. Their debates over the centuries have produced the heterogeneous world of Islam today, with its various sects and schools of law. In such debates, the authority of individual thinkers weighs heavily. And in countries like Indonesia, with vast Muslim majorities, intellectuals such as Ahmad Syafii Maarif can influence millions and shape the character of national life. S

Islam dan Demokrasi

Image
Diskusi dengan Pakar Islam dari Maroko dan Amerika Implementasi Demokrasi Indonesia Bergeser Selasa, 29 Juli 2008 Penerapan demokrasi di Indonesia lebih maju dibanding dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Meski begitu, penerapan sistem demokrasi di negeri ini bertolak belakang dari prinsip-prinsip dasarnya. Sebab, esensi dari demokrasi adalah mengutamakan kepentingan rakyat banyak, bukan mengedepankan kepentingan kelompok atau golongan. Demikian benang merah yang terangkum dari diskusi pakar studi Islam dari Universitas Adelphy New York Prof Abdin Chande, pakar politik dari Maroko Prof Dr Said Kh El Hassan, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumbar Dr Shofwan Karim Elha MA dengan awak redaksi Padang Ekspres, di Carano Room, kemarin. Sebelumnya, mereka tampil pada seminar international yang digelar di IAIN Imam Bonjol Padang dengan tajuk “International Seminar on Al Quds History and Demogra

Fundamentalisme

Image
http://www.padangekspres.co.id/content/view/12450/55/ Fundamentalisme Barat Bukan Islam Selasa, 15 Juli 2008 Oleh : Shofwan Karim, Dosen Jurusan Akidah dan Filsafat IAIN IB Padang Fundamentalisme (Fundamentalism) terambil dari kata latin fundamentum yang berarti dasar. Fundamentalisme adalah gerakan dalam agama Protestan Amerika yang menekankan kebenaran Bible bukan hanya dalam masalah kepercayaan dan moral, tetapi juga sebagai catatan sejarah tertulis dan kenabian; misalnya tentang kejadian, kelahiran Kristus dari ibu yang perawan dan sebagainya (Ka’bah, 1984). Dalam kalimat lain fundamentalisme adalah memelihara interpretasi literal tradisi kepercayaan dalam agama Kristen yang berlawanan dengan ajaran yang lebih moderen (AS Hornby, 1987). Menurut Imarah (1999) fundamentalisme di dunia Barat bermula dari gerakan Kristen Protestan Amerika pada abad ke-19 M. yang mengimani bahwa Al-Masih secara fisik

CURRICULUM VITAE

Image
A. Data Pribadi 1. Nama/NIP H. Shofwan Karim Elha, BA., Drs., MA., DR. / 150 222 234 2. Pekerjaan Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang/Rektor UMSB 3. Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) Lektor Kepala MK Perkembangan Moderen di Dunia Islam (PMDI) 4. Jenis Kelamin Laki-laki 5. Tempat/Tanggal lahir Sijunjung, 12 Desember 1952 6. Alamat Jl. Garuda No. 51 Tunggul Hitam Padang 25176 shofwan.karim@gmail.com , http://shofwankarim.multiply.com, http://shofwank