Yayasan Pendidikan Sumbar
Sabtu, 14 Juni 2008 | |
Padang, Padek-- Pemprov Sumbar segera membentuk yayasan untuk penyedia dana. Sedianya dana tersebut akan dikumpulkan dari sumbangan pihak ketiga seperti Community Social Development (CSR) perusahaan-perusahaan besar yang ada di Sumbar. Saat ini sudah diterima dari PT Rajawali sebesar Rp28 miliar sejak tahun 2006 lalu. Ditargetkan, dana tersebut akan diperoleh sampai 2009 dengan total dana mencapai Rp45 miliar. “Sekarang dana yang sudah ada di kas daerah Bank Nagari Rp28 miliar. Kita targetkan dana tersebut menjadi Rp45 miliar. Dana Rp 45 miliar ini nanti akan abadi tidak akan berkurang. Kita usahakan dana tersebut terus bertambah untuk diberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa miskin asal daerah itu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau diberikan pinjaman terhadap mahasiswa yang berprestasi berbakat dari ekonomi lemah,” kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, ketika melakukan pertemuan dengan rektor perguruan tinggi se-Sumbar, Gubernuran kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman, Asisten II Setprov Sumbar, Kepala Biro Sospora Kafrawi dan sejumlah rektor perguruan tinggi seperti Pembantu Rektor Unand II Werry Dharta Taifur, Rektor Universitas Muhammadiyah Shofwan Karim, Rektor UBH Yunanzar Manjang, Rektor Tamsis Nanda Oetama, Rektor IAIN Imam Bonjol Sirajuddin Zar dan lainnya. Gubernur mengkhususkan bantuannya ini kepada S-1, S-2, S-3 berprestasi yang kurang mampu melanjutkan pendidikan. Sedangkan untuk jenjang pendidikan dari SD sampai SMA sudah ada bantuan operasional sekolah (BOS). Dana tersebut katanya, sepenuhnya akan dialokasikan bagi mahasiswa tidak mampu asal Sumbar untuk melanjutkan pendidikannya dan diharapkan mereka dapat berhasil dan mengabdikan diri untuk daerahnya. Menurut Gubernur, provinsi lain belum ada yang membentuk yayasan pendidikan ini dengan mengalokasikan pengelolaannya secara profesional berbentuk yayasan. Sejumlah nama tentatif yayasan diusulkan di antaranya, Yayasan Pendidikan Sumatera Barat, Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yayasan Minangkabau Institute, dan Yayasan Pendidikan Minangkabau Study Fund. Nantinya, soal nama akan disepakati bersama. “Nantinya kita kaji lebih lanjut soal penggunaan dana tersebut. Apakah memang perlu persetujuan DPRD atau cukup hanya memberitahukan saja ke DPRD. Kita harap semua pihak mendukung terbentuknya yayasan pendidikan ini. Ini semua bagian upaya meningkatkan sumber daya manusia Sumbar dan mewujudkan industri otak di daerah ini,” lanjutnya. Selain memberikan beasiswa, bantuan/pinjaman biaya pendidikan, yayasan ini juga akan melakukan pengelolaan dana dan memupuk dana abadi, serta mengembangkan semangat kesetiakawanan sosial melalui orangtua asuh. Program yang ada di yayasan ini nantinya akan memberikan beasiswa murni dimana lulusan atau tamanatn berprestasi, berbakat dan lemah untuk masuk perguruan tinggi dengan akreditasi A. Lalu, memberikan beasiswa kompetisi untuk sarjana S-1 terbaik dalam melanjutkan ke pascasarjana baik dalam dan luar negeri kemudian beasiswa bapak angkat. Di mana channeling yayasan kepada individu atau lembaga yang bersedia menjadi donatur (bapak angkat) yang diberikan berupa paket. Umumnya rektor yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan setuju dengan usulan gubernur. Namun, sejumlah rektor perguruan tinggi swasta meminta agar beasiswa tersebut tidak pilih-pilih. (afi) |
Comments
saya adalah mahasiswi diploma yang dari pertama kuliah sampai sekarang semester 4 mencari beasiswa kemana kemari tapi tidak ada yg memberikan beasiswa kepada diploma.bukankah diploma juga mencetak tenaga terampil yang siap pakai di dunia kerja? tdk jauh beda dg SMK yg akhir2 ini gencar digalakkan oleh pemerintah. saya harap pihak yayasan membagikan beasiswa secara bijak, saya mahasiswi diploma juga sangat membutuhkan beasiswa, mohon tanggapan dan tindak lanjut terima kasih.