Tuanku Besar Temenggung Diraja DR. Ir. H. Dwi Sutjipto, MM
PT SEMEN PADANG - berita
SP - melalui upacara adat yang berlangsung khidmat, mantan Dirut PT Semen Padang yang kini menjabat Dirut PT Pertamina (Persero), Dr.Ir.Dwi Soetjipto, MM, resmi menyandang gelar adat Minangkabau, Tuanku Besar Temenggung Diraja. Pada prosesi adat yang dilaksanakan Minggu (22/3), di Istano Silinduang Bulan Pagaruyung Darul Qorror itu juga dianugerahkan Gelar Sangsako, Tuanku Besar Palinduang Alam, kepada Ketua DPD RI Irman Gusman, gelar Puan Puti Handini kepada istri Dwi Soetjipto, serta Puan Puti Liestyana kepada istri Irman Gusman.
Acara penganugerahan gelar/derjah Kebesaran Kerabat Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Minangkabau itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Muslim Kasim, Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadique, Wakil Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, jajaran DPD RI, rajo-rajo sapiah balahan kuduang pacahan yang tersebar di Sumbar, Sumut, Riau, Jambi dan Bengkulu, KAN se-Tanah Datar, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, artis nasional, di antaranya Christine Hakim, dan Dewi Yull.
Dari PT Semen Padang hadir Komisaris Utama Muzani Syukur, anggota komisaris Shofwan Karim dan Basril Basyar, Direktur Utama, Benny Wendry, Direktur Produksi Agus B Nurbiantoro, Direktur Komersial Pudjo Suseno, dan Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto. Dari jajaran Semen Indonesia, hadir Direktur PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, Gatot Kustyadji, dan Johan Samudera, serta para Direksi dan Staf pimpinan dilingkungan Semen Indonesia Group. Juga tampak Komisaris PT Pertamina, Susilo Siswoutomo, Corporate Secretary Pertamina Gatot Trihargo, serta staf lainnya.
Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Minangkabau, Pagaruyung Darul Qorror, Sultan H.M.Taufiq Thaib, SH dalam titahnya mengatakan, mulai saat ini Dwi Soetjipto dan keluarga resmi menjadi bahagian dari masyarakat adat Minangkabau. "Walau beliau mengatakan sudah 34 tahun merasa menjadi orang Minangkabau, namun secara resmi hari ini beliau sudah menjadi bahagian masyarakat adat Minangkabau. Beliau beserta istri dan anak anak beliau telah menjadi anak kemenakan Minangkabau," kata Sultan H.M.Taufiq Thaib.
Sultan sebelumnya menegaskan bahwa gelar yang diberikan ini adalah gelar Sangsako adat Minangkabau atau gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang peduli, berjasa kepada bangsa khususnya Minang, dan orang-orang yang peduli kepada kemanusiaan.
Menurut beliau, Dwi Soetjipto selama ini telah sukses memimpin BUMN vital yang menguasai hajat hidup orang banyak, yakni sebagai Direktur Utama PT Semen Padang, Direktur Utama PT Semen Gresik, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, dan saat ini dipercaya sebagai Direktur Utama PT Pertamina.
"Kita berharap di bawah kepemimpinan beliau, Pertamina menjadi BUMN yang gemilang menghasilkan keuntungan bagi negara. Pertamina jangan mau kalah dengan Petronas yang baru kemaren," tukasnya.
Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Minangkabau itu juga berharap pada Dwi untuk memperhatikan lingkungan , dan selalu memelihara kekerabatan serta silaturahmi.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengharapkan kepada Irman Gusman dan Dwi Soetjipto untuk menyumbangkan fikiran pada kemajuan adat dan budaya Sumbar, memikirkan kerajaan Pagaruyung, dan menjaga silaturrahmi.
"Tentu gelar adat Minangkabau ini mengandung makna filosofi yang sangat tinggi sesuai prinsip hidup orang Minang, Alam Takambang Jadi Guru," kata Irwan.
Sebagai konsekuensi memangku gelar adat ini, keduanya diharapkan aktif berpartisipasi dalam merumuskan langkah-langkah strategis, dan memajukan nagari.
Terharu
Pada kesempatan itu, Dwi Soetjipto mengaku terharu dan bahagia karena dianugerahi gelar adat Minangkabau, Tuanku Besar Temenggung Diraja.
"Atas nama pribadi dan keluarga, kami merasa rasa haru dan bahagia. Ini merupakan penghargaan yang tinggi dari Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Minangkabau, Pagaruyung Darul Qorror, yang telah memberikan derjah kebesaran kepada kami," kata Dwi.
Dwi mengaku selama 34 tahun mengabdi di BUMN, dan dua pertiga diabadikannya di Semen Padang. “10 tahun terakhir kami ‘merantau’ ke Gresik. Namun kami tidak pernah berhenti memikirkan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat Sumbar,” tuturnya.
"Alhamdulilah berkat bantuan teman-teman di Semen Padang, kita berhasil membangun RS Semen Padang, dan kini teman-teman di Sumbar juga tengah membangun suatu proyek besar, yakni proyek Indarung VI," kata Dwi.
Sebagai salah seorang yang dianugerahi gelar kebesaran, Dwi berjanji dengan hati yang suci dan jiwa murni untuk senatiasa mempelajari dan memperdalam pemahaman tentang filsafat, adat dan budaya Minangkabau.
"Kami menyadari sebagai insan Ilahi tentu tak luput dari kesalahan, namun dimanapun kami berada akan selalu tetap menjaga marwah dan martabat keagungan gelar Sangsako yang diberikan ini," katanya.
Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry menyampaikan selamat kepada Dwi Soetjipto yang telah menyandang gelar adat Minangkabau, Tuanku Besar Temenggung Diraja.
Diakui Benny, Dwi Soetjipto merupakan sosok yang peduli dengan kemajuan Sumatera Barat, tidak hanya di masa bertugas di Semen Padang, namun juga setelah menjadi Dirut PT Semen Gresik, Dirut PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, dan bahkan ketika saat ini menjabat Dirut PT Pertamina kepeduliannya pada Ranah Minang tidak berkurang.
Di antara bentuk kepedulian Dwi Soetjipto itu adalah, perhatiannya terhadap pengembangan budaya dan seni tradisi di Sumatera Barat. Guru Besar Silat Perisai Diri itu sejak awal berkomitmen memajukan silat tradisi Sumbar. Dan, pada sarasehan silek Minang baru-baru ini Dwi mengusung pemikiran untuk memajukan perekonomian Sumbar melalui silat.
Dwi Soetjipto di mata Benny Wendry sukses membawa kemajuan bagi PT Semen Padang, sehingga bisa memberi kontribusi baik secara langsung melalui Pendapatan Asli Daerah, dan secara tidak langsung melalui penyerapan tenaga kerja, dan menjadi lokomotif perekonomian Sumatera Barat.
Dwi dinilai Benny juga peduli dengan kemajuan pendidikan generasi muda Minang. Bentuk kepedulian itu diwujudkan konsisten memberikan beasiswa kepada generasi muda Sumatera Barat mulai tingkat SD, SMP, SLTA/sederajat, dan Perguruan Tinggi serta atlet berprestasi. (*)
Comments